0

Jelajah 9 Bukit Penderitaan...aYo meNdAki...!!!


KOMPAS.com — Menerkam hawa dingin Gunung Rinjani merupakan pengalaman tak terlupakan. Menyusuri 9 bukit penderitaan adalah tantangan yang melelahkan. Konyol jika salah melangkah, maka jurang di depan bakal menunggu kita. Kendati demikian, beban berat, letih, dan ngantuk seolah sirna begitu sampai di Danau Segara Anak. Acara mancing pun dimulai!

Jika mas-mas dan mbak-mbak melewati 9 bukit penderitaan, sebaiknya persiapkan mental yang kuat.

Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, mendominasi sebagian besar luas Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terletak di sebelah timur Pulau Bali, dapat ditempuh dengan bus langsung Jakarta-Mataram dengan menyeberang menggunakan feri dua kali (Selat Bali dan Selat Lombok). Dapat juga ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Ngurah Rai, Bali.
Gunung Rinjani adalah gunung merapi tertinggi kedua di Indonesia di luar pegunungan Irian Jaya. Gunung Rinjani masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, dengan luas taman sekitar 40.000 hektar. Dikelilingi oleh hutan dan semak belukar seluas 76.000 hektar.
Gunung Rinjani memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 kilometer, terdapat danau kawah yang disebut Danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 230 meter. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Danau Segara Anak ini banyak terdapat ikan sehingga sering digunakan untuk memancing. Dengan warna airnya yang membiru, danau ini bagaikan anak lautan, karena itulah disebut "Segara Anak".
Memasuki musim kemarau, udara dingin di Gunung Rinjani mulai merambati tim petualang. Saat itu tim saya berjumlah 9 orang; dua wanita dan tujuh pria. Satu di antaranya mahasiswa Universitas Mataram yang bertugas sebagai guide. Ada Siswa, Joko, Erik, Hera, Rokib, Aden, Arman, Wawan, dan saya.
Perjalanan dimulai dari pos pertama. Setelah turun dari mobil, tim disambut oleh pemandangan alam pegunungan yang indah. Memasuki Desa Sembalun cuaca makin kentara dinginnya. Selain Sembalun Lawang, ada satu jalur pendakian, yakni Desa Senaru yang terletak di wilayah Lombok Barat. Jaraknya 80 km dari Kota Mataram, berada di sebelah utara lereng Rinjani.
Penduduk Desa Sembalun terlihat ramah. Rata-rata mata pencarian mereka adalah bercocok tanam. Hasilnya dijual ke pasar. Kebanyakan dari mereka bercocok tanam sayur-sayuran seperti kol, cabai, bawang, juga kentang.
Ketika hari mulai senja, mereka buru-buru pulang. Maklum di desa sangat jarang penerangan. Kalau keluar rumah, penduduk hanya menggunakan penerangan senter atau oblik. Itu pun kalau mereka bersedia disapu hawa dingin pegunungan yang menggigil.
Kami sempat kemalaman. Jadi, terpaksa harus menginap di pos penjagaan. Sementara perjalanan diteruskan keesokan hari.
Esoknya, tepat pukul 07.00, tim mulai melakukan packing. Pengecekan logistik, tenda, dan pakaian harus dilakukan ulang. Mengingat gunung yang hendak kami daki bukan sembarang gunung. Belum lagi tim petualang tidak mengenal medan. Wajar jika kami harus menyiapkan peralatan yang memadai.
Pada saat mentari muncul dari balik perbukitan, perjalanan tim petualang Aji dimulai. Sembilan orang berangkat bersamaan. Awalnya kami melalui perkebunan dan persawahan. Jalur yang kami lewati masih datar-datar saja. Untuk memasuki pos kedua dibutuhkan waktu 3-4 jam.
Antara pos dua dan tiga jaraknya dibutuhkan waktu 1,5-2 jam. Dari sini medan pendakian makin curam, hampir 90 derajat. Kalau tidak berhati-hati, bisa jadi gulung kuming dan masuk jurang.
Begitu sampai di pos ketiga, tim beristirahat sejenak. Makan-makan, nyemil, tidur dan shalat bagi yang Muslim. Pemandangan di pos ketiga tak begitu mengasyikkan. Banyak ranting dan pohon tumbang, sedangkan belakangnya terdapat jurang yang curam.
Makanan dicolong kera
Akibat meremehkan 9 bukit penderitaan, banyak teman-teman yang pingsan di tengah jalan. Mereka yang tak kuat merengek minta pulang.
Istilah 9 bukit penderitaan atau penyesalan ini baru kali pertama kami dengar. Sebelumnya seorang teman dari Universitas Mataram berpesan demikian, "Jika mas-mas dan mbak-mbak melewati 9 bukit penderitaan, sebaiknya persiapkan mental yang kuat. Sebab, tidak sedikit para pendaki yang drop dan balik kucing. Beruntung bagi mereka yang pulang. Sial bagi mereka yang pingsan di tengah jalan, stres, atau hilang."
Semula kata-kata mereka tak kami gubris. Pikir kami, ah, biar 9 bukit penderitaan atau 20 bukit penderitaan sama saja. Yang penting kami tidak melakukan gangguan terhadap lingkungan, maka kami jamin semua beres.
Sembilan bukit penderitaan ini terletak di atas pos ketiga. Saat itu kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Mungkin karena hari masih terang, jadi tak ada salahnya diteruskan.
Rupanya pendakian di gunung tertinggi kedua se-Indonesia itu cukup menguras tenaga dan pikiran. Tantangan yang sesungguhnya menghadang.
Keluar masuk hutan merupakan makanan kami. Hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan homogen pada daerah daerah tertentu. Pada ketinggian 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut dapat ditemui jenis tumbuh-tumbuhan seperti beringin (Ficus superb), garu (Dysoxylum sp), bayur, dan perkebunan penduduk yang ditanami sayur-sayuran. Pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut, vegetasi yang dominan adalah cemara gunung (Casuarina junghuniana). Pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut ke atas hanya terdapat jenis rumput-rumputan dan bunga abadi (edelweiss).
Beban ransel seberat 30 kilogram yang mengganduli punggung mulai terasa sampai ke sendi-sendi. Belum lagi kami harus naik turun lereng terjal. Kaki terasa ngilu dan sakit untuk diajak berjalan cepat. Langkah-langkah kaki kami begitu pelan dan bertahap. Gunung Rinjani ini benar-benar sulit ditaklukkan.
Benar kata teman-teman dari Universitas Mataram. Ketika memasuki 9 bukit penderitaan, tubuh kami bagai dihantam martil. Tidak sedikit teman-teman yang mengaku kesulitan menaklukkan bukit tersebut.
Wajah mereka menunjukkan keletihan dan ketegangan. Bahkan ada yang pingsan. Udara dingin yang turun membuat mata mengantuk. Dua perempuan dari tim petualang sempat stres. Mereka merengek minta pulang. Setelah diberi penjelasan, mereka akhirnya pasrah dan meneruskan perjalanan.
Beberapa kali kami sempat berhenti untuk mengatur napas, kemudian dilanjutkan kembali. Jujur, medan gunung Rinjani–sembilan bukit penderitaan–sangat jarang kami temui.
Dari kejauhan kami melihat sebuah bukit yang tingginya hampir 90 derajat. Semula kami mengira jika sampai di atas, maka kami akan sampai di pos keempat, yakni Pelawangan Sembalun. Nyatanya begitu berhasil melintasi bukit pertama, di depannya sudah menanti bukit kedua, ketiga, dan seterusnya hingga sembilan bukit. Konyol, jika kami salah melangkah, jurang bakal menanti di depan.
Kalau boleh menilai, jalur Gunung Rinjani hampir semua ada di gunung-gunung Jawa Timur dan Jawa Tengah. Curam dan terjal. Dari mulai Gunung Semeru, Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, Gunung Merapi-Merbabu, dan Gunung Slamet-Sindoro-Sumbing.
Kendati demikian, kami bukan tim pecundang. Perjalanan masih panjang. Pemandangan alam Gunung Rinjani membuat semangat kami berkobar. Sembilan bukit penderitaan adalah titik awal menuju puncak.
Setelah 5 jam berjalan, akhirnya kami sampai di Pelawangan Sembalun, pos terakhir sebelum menuju puncak. Di sini kami bisa melihat Danau Segara Anak yang berwarna kebiru-biruan. Indah dipandang mata.
Cuma yang menyesalkan, sesampai di Pelawangan Sembalun kami disambut ratusan primata liar berekor panjang. Mereka datang bergerombol seperti hendak mengeroyok.
Kera-kera ini suka mengganggu kemah para pendaki. Mereka pandai membuka tenda dan mengambil makanan. Di saat lengah, seekor kera mendekat dan mencuri logistik. Kemudian ia lari ke bibir jurang bersama lainnya. Di sana ia berpesta bersama teman-temannya.
Malamnya kami bertemu dengan penduduk yang turun dari puncak seusai melakukan ritual. Mereka berbondong membawa obor. Mereka berpesan supaya kami berhati-hati membawa logistik. Sebab, primata itu sewaktu-waktu bisa mencuri makanan kami. Dulu, kata penduduk, kera-kera tersebut masih alami. Tapi setelah kedatangan pendaki bule, kera-kera ini jadi manja. Mereka sering diberi makanan keju, roti, kornet, mie instan, dan sebagainya. Maka, salahkan bule jika kera-kera itu jadi pencuri ulung.
Mancing ikan dan kungkum air panas
Hari itu kami istirahat total karena besok masih harus meneruskan perjalanan ke puncak. Tepat pukul 03.00, perjalanan diteruskan. Bedanya kali ini kami harus meninggalkan barang bawaan, kecuali membawa back packing berisi makanan secukupnya.
Butuh waktu 4 jam menuju puncak. Hanya saja kami sempat kewalahan menaklukkan jalur berkerikil dan berpasir. Kami pun mencapai puncak sebelum sunrise. Dari atas pemandangan kepulauan Lombok sangat indah. Bibir-bibir pantai yang melengkung terlihat sangat jelas. Pun Danau Segara Anak.
Konon, menurut penduduk, puncak Gunung Rinjani diyakini masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin, penguasa Gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani. Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah kaldera lautan debu yang dinamakan Segara Muncar.
Pada saat-saat tertentu dengan kasatmata dapat terlihat istana Ratu Jin. Pengikutnya adalah golongan jin yang baik-baik. Menurut kisah masyarakat Lombok, Dewi Anjani adalah seorang putri raja yang tidak diizinkan oleh ayahnya menikah dengan kekasih pilihannya. Maka, ia pun menghilang di sebuah mata air yang bernama Mandala dan akhirnya menjadi penguasa dunia gaib.
Percaya atau tidak, toh puncak Rinjani sampai kini diyakini sebagai tempat yang wingit. Namun, kedatangan kami bukan untuk mengganggu penunggu Rinjani. Kami datang dengan damai sambil mengibarkan bendera Merah Putih berkibar di puncak Rinjani berikut almamater kebanggaan. Ini adalah momen tak terlupakan. Kami pun mengabadikannya lewat kamera poket.
Satu jam di puncak membuat tubuh menggigil disapu angin. Kami turun dan memutuskan untuk ke danau. Sekali lagi, perjalanan ke Danau Segara Anak kami tempuh dengan super hati-hati. Selain terjal juga berbatu-batu. Kalau perlu merambat dan merangkak untuk sampai ke bawah. Kadang harus berpegangan pada akar-akar yang menjuntai di bibir tebing agar tak terjatuh. Terus terang kami hanya geleng kepala melihat rute yang curam. Semoga saja tak memakan korban jiwa.
Sesampai di danau, tak ada yang bisa mewakili kegembiraan tim. Seketika rasa letih sehabis memanggul beban berat tiba-tiba sirna.
Warna air kebiru-biruan Danau Segara Anak telah menyejukkan kami. Inilah salah satu keeksotisan Gunung Rinjani, yakni Danau Segara Anak yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani. Danau ini terletak di ketinggian 2.800 meter di atas permukaan laut, kaya akan flora fauna.
Kekayaan danau ini sering dieksploitasi oleh penduduk setempat dengan mengambil ikan-ikannya. Namun, satu yang perlu dicatat disini adalah adanya kearifan lokal penduduk setempat sehingga eksploitasi tidak sampai menimbulkan kerusakan lingkungan. Ikan-ikan yang banyak terdapat di danau ini adalah ikan mas, mujair, dan ikan harper. Pada Februari 2005, tim pendaki dari Astacala berhasil menombak ikan mas seberat 3,5 kg.
Danau Segara Anak dipercaya masyarakat sekitar mempunyai tuah yang dapat menyembuhkan penyakit, juga untuk pemujaan mendapatkan benda-benda yang sakti.
Di dekat Danau Segara Anak terdapat gunung kecil yang disebut Gunung Baru. Jarang orang yang bisa ke puncak Gunung Baru tersebut walaupun menurut informasi sudah ada jalur menuju ke sana. Bisa jadi hal ini disebabkan Gunung Baru tersebut masih aktif dan mengeluarkan gas.
Seorang pendaki menyempatkan diri memancing. Ikan di danau sangat besar seukuran paha orang dewasa. Kebanyakan ikan harper. Konon, ikan ini dulunya ditanam oleh Presiden Soeharto.
Seorang pendaki malah langsung menceburkan diri ke air. Kendati kadar air bercampur belerang, tak membuat pendaki risi.
Kebahagiaan tim tidak berhenti sampai di situ. Usai membakar ikan di depan tenda, malamnya kami diajak ke pemandian air panas. Letaknya tak jauh dari danau. Pemandian tersebut memiliki 2-3 pancuran. Airnya bersumber dari atas gunung. Seperti pemandian air panas di Pacet, Jawa Timur, di sini juga mengandung belerang. Cocok bagi Anda yang memiliki masalah dengan kulit. Soal jerawat, panu, dan kadas, kami jamin pasti hilang.
Cukup lama kami berendam sampai-sampai lupa kalau hari sudah larut. Tak lama kami memutuskan kembali ke tenda karena esoknya harus kembali meneruskan perjalanan pulang. Kami mengambil rute Senaru. Sempat pula tim kehabisan air selama perjalanan turun. Tetapi alhamdulillah, tim saya berhasil turun gunung tanpa cacat sedikit pun.

wuiihhh... asyik bnget... meski agak deg2an... coba dwehh dijamin puas wisata ke lombok (promo mode on :D)

0

falLin loVe maKe Me bEin9 stUpid.....

gw lagi jatuh cinta...eittsss....tunggu dulu,jangan di salah artikan dulu, coz gw lagi jatuh cinta pada barang bukan pada orang. hihihi (sedikit kedengaran aneh,tapi inilah fakta yang ada saat ini hakz hakz hakz ).

sebenernya gw pengen bilang " I LOVE YOU ", aku cinta kamu (halah alaaaayyy ). bikin gw grogi aja, asli kebayang banget misalnya gw bilang cinta ama cowok yang gw suka. muka gw merah, bibir gw terkatup-katup, tangan gw gemeteran, kaki gw apalagi, keringet dingin, tiba2 pas gw bilang cinta di tolak mentah2. ( asli lebih serem daripada nonton Kuntilanak 3,atau pulau hantu, atau toilet 105. sungguh menyeramkan.... ). but in fact gw udah merasakannya, ketika suka sama orang namun orang itu tidak suka sama kita, menyakitkan memang, tapi itulah kenyataan yang harus kita terima, berusaha mempertanggung jawabkan kelakuan kita, perasaan kita. yang penting udah mengungkapan, hak dia donk mau terima kita atau gak. it's fine for me, itu konsekuensi dan resiko yang harus kita hadapi. mau protes ? silahkan.... tapi tidak akan bisa mengubah semuanya. so... nrimo aja, jalan yang lebih bijaksana i guess. :)


oia.. dan yang gw tau fallin in love make someone being stupid. why not ? she/he can doing anything that she/he can not do it before i guess. seperti kisah romeo dan juliet, atau yang lebih tragis lagi kisahnya mugist dan barirah.oh tidaaaaakkkk. semoga nanti gw kisahnya happy ending aja. tidak pake kecewa dan konco2nya. amin 1000x.

well... tadi gw bilang gw lagi jath cinta pada barang bukan pada orang, gw lagi jatuh cinta sama pelajaran "adab arabiy" gila... syai'r2nya bikin gw melayang ( meski gw gak banyak megerti, tapi ulasan kalimat dan bahasanya bikin gw mampus nyari di kamus, bolak balik kayak mau nyertika ). tapi asik banget, enak bacanya (meski lidah gak pernah bener, trus bibir mencang mencong ) but funny. dan gw ngerasa, dia merupakan pacar gw yang membuat gw kewalahan, gw banyak berkorban demi dia, mulai dari berkorban watku untuk membacanya, berkorban uang untuk beli marojik2nya, trus berkorban tenaga untuk bolak balik nyari kosa kata yang sulitnya, trus yang paling besaradalah berkorban perasaan ketika susah banget untuk menyamakan visi pengertian gw sama apa yang dinginkan buku. huffhhh.... i dont think i can doing some stupid thing like this. but it was really fantastis.... !!! lebih dari pacaran biasa, karna menurut gw ini bukan kisah cinta picisan , namun kisah cinta yang beujung kebahagiaan. (beeehhhhh asli gw mellow banget di tulisan ini ).

ok than... i'll continue my study about taafsir now, becouse tomorrow is my second exam, wish me guys... and i wish the best of luck in our exam too... c u...

1

harD RoCk " bAwaBah 2" ....

hari ini gw capek banget, dari kemaren gw keluar terus, mulai dari ke Syubro (kerumah ustd gw yang mau balik ke indonesia) buat nganter titipan mama. balik dari sana sekitar jam 12an, dan ternyata bus yang gw naiki gak lewat hay-8, padahal setau gw berangkatnya tadi lewat deh...:( (sad motion) akhirnya jam segituan gw di turunin di sekitar awwal abbas. 5 menit, 10 menit, mobil jurusan rumah gw belom juga dateng, mata gw udah 1/4 watt, badan gw udah lemes banget, idung gw mulai meler, karna cuaca malem ini lumayan dingin, kepala gw pusing, belom lagi badan gw yang lemes banget karna tenaga gw cukup terkuras. hufhh... gw rasa lengkap sudah penderitaan gw semalem. terus lagi pagi2nya perut gw mendadak sakit, di tambah lagi ada kakak kelas gw pake ngerepotin gw pagi2 buta untuk beli karkadeh (teh ), dan habbah sauda'. OMG.... rasanya di puter2. mana jam 12an siang ini gw juga udah janji ma kakak kelas gw buat ikut jemput temannya yang dateng dari indonesia. wuihhh... keren kan gw ?? dalam keadaan seperti itu, gw masih tetep bisa bertahan.

and now.... iam fine.... i got some chocolate, and other thing. lumayan lah buat bayar capek dan ngantuk gw.
anyway... thankz wat kak rikza yang udah ngasi oleh2 ( baju hard rock "bawabah 2" berwarna ungu )
and thankz juga wat k zahro' yang sudah merelakan coklatnya buat gw,walaupun sangat terpaksa, semoga Allah membalas semuanya dengan yang lebih baik...amin 1000x.



well... than.. now i will go to sleep, wish me sleep well and nice dreams tonight.

cyaaa.....

1

Aku Benci TiBa TiBa...!!!

Aku benci bila aku tiba-tiba merindukan kamu, tiba-tiba menyayangi kamu, tiba-tiba senyum sendiri ketika

mengingat kenangan tentang kamu, tiba-tiba membicarakan kamu di depan teman-teman aku.

aku sesak banget jika aku tiba-tiba membanggakan kamu, tiba-tiba memamerkan keperkasaan kamu,

tiba-tiba mengenang kebaikan kamu, tiba-tiba membungkus semua kejahatan kamu.

aku sungguh bener- bener muak dengan keadaan yang membawa aku pada masa indah bersama kamu,

yang tiba-tiba menginterpretasikan imajinasiku tentang kamu, dan tiba-tiba aku terkejut dengan perubahan

kamu yang tiba-tiba baik banget, juga tiba-tiba cuex dan gak peduli banget.

aku benci TIBA-TIBA ,yang membauat aku TIBA-TIBA sakit .

0

Klimax Rindu Di Ujung Tahun

Malam ini kantuk bener- bener mangikutiku, tak bisa ku tahan lagi. Tapi aku heran kenapa mata ini enggan uuntuk terpejam walau sejenak. Hujan debu di luar sana juga membuatku malas untuk beraktifitas, sedang diktat diktat kuliahku seakan cemburu melihatku selalu bercumbu dengan laptop mungilku. Bergelut dengan dunia maya seakan menjadi rutinitas harian, dimana aku bisa mengungkap goresan jiwa, senyuman rasa, juga rintihan raga yang butuh sentuhan reflexi keharuman segar kehidupan maya.

Aku tak pernah berniat merangkai kata indah untuk aku pamerkan sebagai senjata ampuhku menggait banyak mata dan hati. Aku hanya ingin sedikit mengambil hikmah atas apa yang aku alami hari ini, jam ini, menit ini, juga detik ini.

Ketika aku menulis ini, sungguh sulit buatku mengungkap apa yang aku rasakan. Karna ketika ku coba untuk menyusun satu demi satu kata, otakku serasa buntu, serasa tak ada lagi kata yang pantas untuk aku persembahkan dalam tulisan tulisanku. Karna ku katakan, ini bukan kalimat gurauan, atau tulisan komedi yang bisa membuat kalian tertawa terbahak-bahak, juga bukan suatu puisi kematian yang bisa membuat kalian takut dan menangis. Namun ini hanya goresan pena yang terlahir dari fikiran kotor seorang perempuan lemah seperti aku.

“ Mom… aku kangen banget sama mama “

Itu isi SMS hari ini yang aku kirim ke mama ku, dan setelah kurang lebih 4 jam aku menunggu, baru ada jawaban :

“ mama juga kangen sayang… “

Airmataku menetes tanpa di aba-aba. Mengalir dan terus mengalir, terdetik kerinduan yang sangat mendalam di lubuk hatiku, merindukan figure seorang ibu. Berkhayal ingin selalu bersamanya, selalu dalam dekapan hangat cintanya, sungguh… kata rindu apapun tidak bisa mewakili kata rinduku saat ini.

Aku rindu mama…
Aku ingin di peluk mama
Aku ingin tidur di pangkuan mama…
Aku ingin mama membelai rambutku sampai aku bener-bener terlelap …
This time.. I can’t imagine how could I live without you…

Satu kata buatmu…

I LOVE YOU MOM…



16 desember 2009

1

Ketika Itu Bukan Pilihan

“Gak terasa ya berapa jauh jalan Mataram dan Selong kita kelilingi dengan jalan kaki, tapi gak ada rasa lelah karena mulut kita terus berceloteh tenteng segala hal. kadang kita sedih, dan tak jarang kita tertawa terbahak-bahak, semuanya akan menjadi kenangan terindah dalam persahabatan kita, will you please never forget it even you already have a new there...”. Begitulah sekelumit tentang isi surat yang pernah tertulis oleh sahabatku menjelang keberangkatanku ke Kairo, yang cukup memberikan stimulan pada diriku sendiri untuk dapat selalu mengingat betapa seorang teman dan sahabat sangatlah berarti, karena sejatinya sahabat adalah orang yang dapat menghapus air mata ketika kita menangis, dan mampu menepuk pundak kita ketika kita lalai. Hingga kita tersadar bahwa ternyata masih ada orang di sekeliling kita yang sangat peduli dan menyayangi kita.

Tak tau kenapa kata dalam surat itu sangat menyentuh hati dan perasaanku ketika berulang kali membacanya, aku tenggelam dalam khayalanku dan sejenak bernostalgia dengan masa silam yang tak bisa hilang dari ingatanku ketika aku masih di tanah air. Sedikit kisah tentang dua orang sahabat yang selalu ingin mengisi waktu mereka dengan bersama-sama dalam kondisi apapun, dimanapun, dan kapanpun. Tapi tak kuasa dengan keadaan. omongan orang yang miring tentang persahabatan mereka yang terlalu dekat, larangan dari berbagai pihak agar mereka tidak selalu bersama lantaran status mereka saat itu adalah antara guru dan murid, karena saat itu memang ada larangan untuk anak murid terlalu dekat dengan gurunya, karena takut guru akan pilih kasih. Aku hanya mampu memendam tangis dan benci saat itu kepada orang yang mengeluarkan undang-undang tentang pelarangan tersebut, ingin rasanya aku berontak dan berteriak, kalo aku juga butuh seorang teman atau tepatnya adalah Sahabat, tapi aku tak mampu, kata2 itu hanya aku pendam dalam hati dan tak sanggup aku utarakan. Rasanya memang aku tak punya kekuatan dan kekuasaan untuk itu, akupun diam, dan diam.

Pernah suatu ketika aku mengirim surat kepadanya untuk bertemu, hanya ingin mencurahkan perasaanku dan mendengar cerita2 darinya, tak kunafikan juga bahwa aku rindu dengan sosoknya yang selalu mencoba membuatku tersenyum. Ketika kuberikan surat itu kepadanya lewat adik kelasku saat itu, dia tak langsung membalasnya, dia hanya memandangku dari kejauhan dengan raut muka yang teramat sedih, tak lama setelah itu adek kelasku datang dengan membawa surat balasan darinya, kemudian dengan tanggapnya kubuka lembaran itu dan... “Wa ainurridho an kulli aibin kalilatun,kama anna ainu as sukhti tubdil masawiya, ngertikan?” itulah isi dari balasan suratnya, butiran bening itu jatuh, tak kuasa kumenahan tangisku,dan hendak berbisik dalam hati, ya Tuhan apa salahku sehingga Kau jauhkan dia dariku?apa hubungan persahabatan ini tak Kau ridhoi?atau mungkin tak Kau takdirkan kami untuk bersama. Aku kembali menangis dan meratapi semua itu.

Waktu berjalan sesuai yang Ia kehendaki,tapi semuanya tak kunjung berubah,tapi keadaan cukup mendukungku,aku dan dia mulai dipertemukan dalam berbagai tugas,baik keluar dan kedalam,mengurusi hampir semua urusan pesantren keluar semuanya aku dan dia kerjakan bersama,bahkan ketika aku di utus untuk bertaggung jawab dengan pembangunan masjid di bali,aku meminta agar bersamanya,dan Al hamdulillah dari pihak pesantren sendiri tidak keberatan dan mengijinkan kami,aku senang sekali,karna dari situlah keadaan sedikit demi sedikit berubah,dan pandangan orang dan guru2 terhadap kami sudah mulai positif.

Mungkin kalau di bilang trauma tidak,justru semuanya kami anggap sebagai cobaan untuk menguji seberapa jauh keikhlasan kami dalam menjalin suatu ukhuwah yang tulus dari lubuk hati kami.semua itu tidak sama sekali menyurutkan tekad kami untuk selalu bersama dalam suka dan duka.dan dengan kejadian2 itu kami sepakat untuk terus berusaha memperbaiki kesalahan2 kami,dan mulai belajar ,mengerti dunia kami masing-masing dan mengenal hakikat persahabatan itu sendiri.oh betapa kerasnya hidup ini,hingga mampu memutar balikkan fakta seolah menjadi ilusi belaka.

Setelah bertahun-tahun kami menjalani hubugan persahabatan yang erat,banyak dari tamu2 pesantren yang mengunjungi pesantren kami salut dengan persahabat kami,salah satunya tamu dari singapura yang hampir tiap tahun menginjungi pesantren,tongkat sakti merupkan khas dari tamu tersebut,seorang mantan pemabuk dan bapak rumah tangga yang tak mampu memperthankan keluarganya.pernah suatu ketika ia menyampaikan kepada santri dan santriwati,bahwa ia akan mempersembahkan hidupnya di pesantren,ia ingin selalu bersama anak2,dan mati di pesntren. Subhanalloh. Dia penah bilang kalau aku dan sahabatku itu tidak seperti seorang teman layaknya,tapi lebih dari seorang adek ke kakaknya dan sebaliknya,dia bilang belum pernah iya menemukan pertemanan seperti ini,dan ia pun menasehati kami agar kami selalu menjaga hubungan ini dan jangan samapai hubungan kami ini rusak hanya dengan hal yang sepele yang tidak harus di permasalahan. Kami hanya bisa tersenyum sambil mengucapkan terima kasih banyak atas apresiasinya terhadap jalinan persahabatan kami.

Genap 3 tahun sudah kami melangkah bersama dalam tangis dan tawa,akupun sudah menyelesaikan belajarku selama 7 tahun di pesantren,dia yang sebentar lagi menyadang gelar entah apa namanya,yang jelas dia sudah menjalani masa kuliah diplomat 2,ya tepatnya kuliahnya PGSD. Sedang aku baru saja menyelesaikan pengabdianku di pesantren selama 1 tahun,orang tua yang memaksaku untuk masuk dalam dunia kedokteran,karna cita-citanya yang ingin melihat anaknya menjadi sosok wanita berbalut pakaian putih-putih berada dalam rumah sakit dan siap menolong banyak orang. Tapi takdir berkata lain,berita mendadak tentang diadakannya tes untuk masuk universitas tertua di dunia,akupun di panggil menghadap pimpinan pesantrenku,lalu hendak menyuruhku untuk mengikuti tes tersebut,beliau ingin sekali melihatku dapat mengecap pendidikan di luar negeri,agar kiranya nanti aku mampu membagi pengalaman dan mampu menarik temn-temanku untuk ikut jugabelajar disana,ketidak PDanku saat itu sempat menolak ajakan pimpinanku,karna keinginanku untuk belajar ke negeri barat,karna hoby dan dan masa pengabdianku ku gunakan untuk mendalami bahasa asing seperti inggris dan jerman. Aku yang tak bisa nahwu shorof,dan kurang menguasai mata pelajaran yang berbahasa arab lainnya membuatku sempat mundur,tapi dengan berbagai kebijak sanaan dari pihak pesantren dan aku juga lulus tes saat itu mampu membuatku mengetok palu keputusan dan mengantarkan aku ke negeri kinanah ini.

Di situlah di mulai kisah baru tentang aku yang kehilangan seorang sahabat,ingin rasanya aku membawaya pergi ketika iya mengantarku ke bandara,tak ingin melepas genggaman tangannya,pelukan cinta dan kasih sayangnya selama ini. iya berteriak dalam hati “aku tidak ingin kehilangan,aku tidak ingin kau pergi...” tak mampu lagi kami membendung air mata itu,antara tangis dan tawa,senyuman dan luka, betapa perpisahan ini merupakan cobaan terberat buat kami,kami belum sanggup, mungkin kami akan bertemu nanti,tapi entah...

Dalam riuhnya ruangan berAC tempat kami nunggu pesawat yang akan aku tumpangi,aku kembali membuka album foto yang ada pada handphone ku,satu persatu. Duhai sahabatku, ketika kau merangkulku penuh kasih sayang,lidah ini tak mampu berkata apa2, semua kata yang sudah aku rangkai sebelumnya sirna begitu saja karna melihat airmatamu yang terus mengair tanpa koma, andai saja waktu bisa terulang,ingin rasanya aku mengatakan apa yang selama ini aku pendam dan belum sempat aku ucapkan “i whouldn’t never forget it even when i’ve a new here... karna aku bener-bener menyayangimu sahabatku,lebih dari aku menyayangi diriku sendiri...ini bukan pilihanku untuk berpish denganmu,tapi ini kehendakNya yang aku yakin akan mengentarkan kita pada keadaan yang lebih baik seperti yang kita ingin kan”

mungkin kisah ini mengajarkanku bahwa aku memang harus banyak belajar untuk tidak mengulangi kesalahan masa silam,dan juga mulai belajar untuk menghargai orang lain,tapi aku enggan untuk memilih kata berpisah karna aku tak ingin ada yang tertinggal setelah kehilangan dan ada yang hilang setelah meninggalkan.karna masa depan dan masa lalu adalah sebuah ilusi. Selamat berjuang sahabat,aku akan selalu menjadi sahabatmu sampai kapanpun, kita tetap bersama walau pada tempat yang berbeda.

0

Perempuan Idaman

Mungkin hanya ada kata2 kufur nikmat bila ada lelaki menyia-akan wanita anggun ini ,. Abu Nu’aim dalam kitabnya al-Hilyah menggambarkan sosok kepribadian seorang wanita islam yang kharismatik, sosok wanita yang sangat patuh kepada Allah Ta’ala dan Rosul-Nya juga sering turut serta dalam berbagai kancah pertempuran menegakkan al-Haq ( dienulloh ). Islam dijadikan sebagai tolak ukur termasuk di dalamnya dalam memilih sang pujaan hati, pendamping perjuangan (suami) siapakah wanita agung nan mulia penghuni jannah ini, siapa lagi kalo bukan Rumaisha binti Milhan Semoga Alloh meridhoinya. Beliau adalah ibu dari Anas bin Malik, salah satu sahabat Nabi yang menjadi perawi hadits terkenal dan monumental terutama di kalangan masyarakat Islam Madinah. Rumaisha lebih terkenal dengan sebutan Ummu Sulaim.

Abu Tholhah adalah lelaki yang sangat beruntung karena dia telah meminang bidadari syurga. Sebelum mempersunting Rumaisha (Ummu Sulaim) Abu Tholha masih dalam keadaan musyrik, maklumlah karena yastrib (madinah) pada waktu itu belum kedatangan Nabi. Tetapi Abu Tholhah terkenal sebagai lelaki gagah, kesatria, kaya raya dan dermawan serta disegani oleh kaumnya, dengan bermodalkan hal tersebut ia sangat berharap Ummu Sulaim akan menerima pinangannya.
Ketika tiba di rumah Ummu Sulaim, Abu tholhah meminta izin masuk, maka di izinkan masuk oleh Ummu Sulaim. Anas putranya hadir dalam pertemuan itu, Abu Tholhah mengemukakan maksud kedatangannya yaitu ingin melamar Ummu Sulaim sebagai istrinya, ternyata Ummu Sulaim menolak tawaran dan berkata “sesungguhnya pria seperti anda, hai Abu Tholhah, tidak pantas saya tolak lamarannya. Tetapi aku tidak akan menikah dengan anda karena anda kafir”
Abu Tholhah mengira, Ummu Sulaim hanya sekedar mencari-cari alasan, mungkin di hati wanita itu telah ada lelaki lain yang lebih kaya dan mulia darinya, begitulah yang ada di benak Abu Tholhah. Abu Tholhah berkata : “Demi Tuhan, apa sesungguhnya yang menghalangi engkau untuk menerima lamaranku”
Jawab Ummu Sulaim : “Tidak ada selain itu”
Abu Tholhah bertanya lagi :“Apakah yang kuning ataukah yang putih...? ..emas atau perak..” Ummu sulai balik bertanya : “emas atau perak.??
’Ya emas atau perak?!!! Tegas Abu Tholhah.
Ummu Sulaim bertanya lagi : “Ku saksikan kepada anda, hai Abu Tholhah, kusaksikan kepada Alloh dan Rosul-Nya. Sesungguhnya jika engkau Islam, maka aku rela engkau menjadi suamiku tanpa emas dan perak. Cukuplah Islam itu menjadi mahar bagiku”.
Selanjutnya Ummu Sulaim menjelaskan beberapa prinsip Islam. Kemudian terjadilah dialog yang membuat Abu Tholhah ingin sekali memeluk Islam. Pada akhirnya Abu Tholhah bertanya : “Siapakah yang harus mengislamkanku??”.
Aku Bisa jawab Ummu Sulaim?. Bagaiman caranya? Jawab Abu Tholhah.
“Tidak sulit. Ucapkanlah kalimah syahadat! Akui bahwa tidak ada ilah selain Alloh dan Muhammad Rosululloh, sesudah itu pulanglah kerumahmu, hancurkan berhala sembahanmu, lalu buang!” jelas Ummu Sulaim.
Abu Tholhah mengucapkan dua kalimah syahadah dan melakukan anjuran Ummu Sulaim. Sesudah itu Abu Tholhah menikahi Rumaisha (Ummu Sulaim) dengan Islam sebagai maharnya. Mendengar kabar Ummu Sulaim menikah dengan Abu Tholhah dan dengan mahar seperti itu, kaum muslimin berkata :
“belum pernah kami mendengar mahar nikah yang lebih mahal dari mahar Ummu Sulaim, maharnya ialah masuk Islam”
Rasulullah saw. pernah mengomentari tentang keutamaan wanita mulia ini dengan sabdanya :“Aku bermimpi masuk syurga, ternyata di sana ada Rumaisha istri Abu Tholhah”
>Inilah sepenggal kisah yang luar biasa yang ditunjukkan oleh sahabiyah Nabi Rumaisha binti Milhan, dengan kecerdikannya berhasil mengislamkan seorang tokoh pembesar yatsrib yang di segani kaumnya. Keduanya kemudian berbai’at (berjanji setia) di Aqobah untuk memperjuangkan Islam hingga mati. Nabi menunjuk Abu Tholhah menjadi salah seorang dari dua belas kepala regu (naqib) yang mengislamkan Yatsrib (Madinah) kedua suami istri itu menjadi sahabat Nabi yang setia sampai nafas terakhirnya.
Sekali lagi semoga sepenggal kisah ini menjadi inspirasi berarti bagi kita untuk lebih meningkatkan aktifitas dakwah dan jihad kita tentu dalam rangka menegakkan Islam dan membela Islam.
Wahai akhy dan ukhti. Mari kita lanjutnya estapeta misi Nabi ini dengan keikhlasan di dalam menjalankannya.

Subhanalloh, wahai saudaraku, masihkah ada di zaman sekarang wanita-wanita dengan model yang luar biasa seperti ummu sulaim ini.

"... seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yg ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu).

“…wahai Rasulullah, manakah yang lebih baik antara wanita-wanita dunia dengan bidadari bermata jeli? Jawab Rasulullah Saw., wanita-wanita dunia lebih baik daripada bidadari-bidadari bermata jeli sebagaimana bagian luar lebih baik daripada bagian dalam. Mereka lebih baik karena sholatnya, puasanya, dan ibadahnya kepada ALLAH SWT….” (HR. AThabrani).
...***...***...***...***...***...
..Wallahu A’lam bissawab..

0

Dongeng Nyata

Saya akan menceritakan beberapa kisah nyata dan saya jamin Anda akan merasakannnya sebagai sekedar dongeng. Bukan karena Anda tidak mempercayai saya atau sumber-sumber dari mana saya memperoleh kisah-kisah nyata itu; namun terutama karena kita hidup di zaman yang jauh lebih absurd dari dongeng. Atau karena kehidupan kita sudah sedemikian jauh meninggalkan norma-norma nyata dalam kehidupan kemanusiaan.

Suatu hari Rasulullah kedatangan seorang tamu dirumahnya. Dari penampilan tamu itu bisa langsung ditebak, bahwa ia orang yang sangat miskin.

"Saya musafir sedang dalam kesempitan, ya Rasulullah. Tak ada sesuatupun yang aku punyai," jelas tamu itu ketika ia dipersilahkan masuk kedalam rumah oleh Rasulullah.

Begitu tamu itu duduk, Rasulullah langsung beranjak kebelakang menemui istrinya. Kepada istrinya dikatakannya bahwa ada tamu yang dalam kesusahan datang, "Kita sendiri tidak mempunyai apa - apa yang bisa kita berikan, yang ada hanya air putih saja."
Mendengar penjelasan istrinya itu, Rasulullah sedikit kecewa karena ia tak berkesempatan menjamu tamunya yang sedang dalam kesulitan.

Rasulullah balik keruang tamu menemui para sahabatnya. "Siapa diantara kalian yang bersedia menjamu tamu malam ini ? Ia akan beroleh rahmat Allah S.W.T."

"Saya, ya Rasulullah. Biarlah tamu itu menginap dirumahku saja." Salah satu diantara para sahabat Nabi itu menawarkan diri, yaitu Tsabit Al-Anshari R.A seorang Anshar. Orang Anshar itu pulanglah. Sesampai dirumah ia menemui istrinya dan bertanya kepadanya tentang apa yang mereka miliki hari itu. "Wahai istriku. Tadi aku menyanggupi tawaran Rasulullah untuk menjamu tamunya yang sedang dalam kesulitan malam ini. Adakah makanan yang dapat kita jamukan untuk tamu kita itu ?"

"Sesungguhnya yang kita miliki cuma nasi untuk anak kita saja. Kalau ini kita sajikan, maka anak kita tidak dapat makanan malam ini." jawab istrinya.

"Kalau begitu bujuklah anak kita untuk segera tidur agar ia tidak merasa kelaparan." bisik sang suami.

"Tapi bagaimana ya, Nasi itu tinggal sedikit saja, tidak cukup untuk berdua."

Suaminya berkata " begini saja nanti sebelum kau keluarkan piringnya, lampu ini kau betulkan lalu saat makan tiup agar mati pelitanya, jadi pura – pura lampu mati. Taruh piring, silahkan makan dan kita taruh piring kosong di depan kita, tamu makan kita tidak usah makan tapi seakan – akan makan dan tidak kelihatan lampunya gelap”.

"Baiklah suamiku, aku akan melakukan hal yang seperti itu." Sambil mengangguk mengerti apa yg maksud.

Pada waktu tamu itu datang, maka dilaksanakanlah sandiwara tersebut. Tamu tersebut tidak tahu cerita mengapa lampunya mati atau pelitanya rusak, tamunya makan dengan tenangnya, seakan-akan juga merasakan sang tuan rumah ikut makan tak kalah lahapnya, setelah selesai makan dan bincang2 barang sebentar sang suami mempersilahkan tamunya untuk nyenyak dalam tidurnya.

pagi – pagi kembali kepada Rasul saw “Alhamdulillah ya Rasulullah aku dijamu dengan makanan dan tidur dengan tenang”. Cerita tamunya. Rasul berkata “Allah semalam sangat ridho kepada shohibul bait (tuan rumah) yang menjamumu itu”

Ketika orang Anshar dan istrinya bertemu Nabi, sebelum sempat berkata apa - apa. Nabi langsung tersenyum sambil berkata kepada mereka, "Aku benar-benar kagum dan hormat terhadap usaha kalian berdua kepada tamumu semalam itu." (shahih Bukhari).

Riwayat lain menyatakan, ketika Tsabit hadir di Majelis Rasulullah SA, beliau SAW, bersabda, ”Wahai Tsabit, Allah sangat kagum terhadap palayananmu kepada tamumu tadi malam.” (Durrul Mantsur).

“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tamunya.” (Muttafaqun ‘Alaihi, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu).

....***....***....***...***...***...***...
Anda tahu kisah ini bukan dongeng, karena ini hadis muttafaq ‘alaih yang bersumber dari shahabat Abu Hurairah r.a. Tapi tetap saja kedengarannya seperti dongeng, bukan ?!

~Wa’allahu A’lam Bissawab.~

1

Tatkala Cinta Tak Memberi Jawaban

(Diriwayatkan Oleh Imam Bukhari). Saya sarankan sedialah tisu dulu sebelum membaca. ^_+

Ini adalah kisah seorang sahaya yang ingin mendapatkan cinta kekasih belahan jiwa. Perjalanan hidupnya membuahkan pelajaran-pelajaran berharga untuk seluruh kaum muslimin hingga akhir masa. Kalau anda saat ini sedang jatuh cinta, mungkin pribadi Mughits lebih menarik perhatian anda. Begitu buta dan dalam dan pilunya ekspresi cintanya pada Barirah sehingga semua orang mendengar rengekan dan melihat airmatanya. Meleleh membasahi jenggotnya. Seakan dia berprinsip, biarkan dunia tau kalau aku cinta kamu. Dan, ehem...ternyata Rasulullah tidak melarangnya jatuh cinta.. Tapi kalau anda adalah pembela HAM dan hak-hak wanita, sosok Barirah yang akan menggetarkan anda. Penasaran dengan kisah cintanya.??

Disebutkan di dalam Shahih Al-Bukhari dari jalan Khalid Al-Hadda’, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas; bahwasanya suami Barirah adalah seorang budak, bernama Mughits, saya melihatnya berjalan dibelakangnya sambil menangis, sampai-sampai air matanya mengalir ke jenggotnya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Wahai Abbas, tidakkah engkau merasa heran dengan cintanya Mughits terhadap Barirah dan bencinya Barirah terhadap Mughits.” (Insya Allah akan dipaparkan pada kisah di bawah nanti).

~.Bismillahirramanirrahim…~

BARIRAH.. adalah budak milik seorang Anshar dari kabilah bani Hilal. Kemudian 'Aisyah ra. Membelinya dan dibebaskan. Barirah seorang wanita yang pandai, perawi hadits dan faqihah serta memiliki firasat yang tajam dan tepat. Ia hidup sampai masa kepemimpinan Mu’awiyah radliyallah 'anhu.

MUGHITS.. adalah suami Barirah. Dia seorang budak hitam, maula Abu Ahmad bin Jahsy Al-Asadi. Istrinya, Barirah meminta pisah darinya sesudah dimerdekakan oleh 'Aisyah. Ketika itu, Mughits masih berstatus sebagai budak.

Abu Ahmad bin Jahsy, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tuan dari Mughits, sangat menyayangi dan kagum terhadap budaknya itu. Ia seorang budak yang amanat, jujur, dan bersemangat dalam berkhidmat terhadap tuannya sehingga ia berhasil mempersembahkan banyak manfaat untuk tuannya. Oleh karena itu, ketika tuannya menyerunya untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, segera saja ia menyambutnya. Sebagai balasannya, ketika Mughits meminta sesuatu kepada tuannya, dengan suka rela tuannya pun mengabulkan permintaannya.

Pada suatu hari, Mughits meminta kepada tuannya untuk menikahkannya. Dan tuannya-pun menyanggupinya, tapi nanti setelah mereka tiba di Yasrib untuk hijrah. Abu Ahmad dan Mughits keluar dari Makkah menuju Madinah. Di tengah perjalanan, Abu Ahmad menyenandungkan syair yang memuji istrinya, hal ini membuat hati Mughits semakin menggebu-gebu untuk menikah. Oleh karena, di tengah-tengah perjalanan yang masih sangat jauh dari Madinah, Mughits senantiasa mengulang-ulang permintaannya kepada tuannya.

Setelah mereka tiba di Yatsrib dan telah mendapatkan tempat, Mughits mengulangi lagi permintaannya kepada tuannya untuk segera dinikahkan. Maka Abu Ahmad menyuruhnya untuk mencari calon istri dari budak wanita yang ada di Yatsrib.

Mulailah Mughits berkeliling di perkampung Madinah. Pada akhirnya, hatinya terpaut dengan seorang budak wanita yang cantik di salah satu rumah kaum Anshar. Ia bernama Barirah. Maka ia bersegera pulang menemui tuannya dan mengabarkan berita gembira ini.

Abu Ahmad pun bersegera pergi ke tempat kaum Anshar tadi, dan menyatakan keinginannya. Merekapun menyambutnya dengan baik. Tapi Barirah tidak menyukai laki-laki ini. Ia memberitahu pada tuannya bahwa ia tidak menyukainya, lalu ia masuk ke dalam sambil menangis. Maka tuannya menyampaikan kepada Abu Ahmad bahwa ia telah ridla dengan ini, tapi Barirah tidak menghendakinya. Maka ia meminta waktu beberapa hari untuk melunakkan hati Barirah.

Mughits sangat sedih dengan tanggapan Barirah. Maka ia meminta tuannya untuk terus mendesak keluarga Barirah agar hatinya luluh. Ia menyampaikan kepada tuannya bahwa ia telah jatuh cinta kepada Barirah dan tidak mau menikah dengan selainnya.

Abu Ahmad merespon permintaan Mughits, dan ia pun berkali-kali datang ke keluarga Barirah untuk meminta budaknya. Pada akhirnya, ia berhasil, hati Barirah-pun luluh.

Pada awalnya Barirah tidak mau menikah dengan Mughits, tapi karena desakan yang terus menerus dari tuannya, akhirnya ia pun menyatakan keridlaannya, menerima lamaran Mughits, secara dzahirnya saja. Lalu pernikahan pun dilangsungkan.

Mughits amat merasa bahagia dengan pernikahannya ini. Dia berhasil menyunting gadis cantik pujaannya. Tapi, berbeda dengan Barirah. Ia merasa telah menipu dirinya, ia menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia cintai, sampai-sampai ia berujar:

"Demi Allah, aku tidak menginginkan dan tidak menyukainya, tapi apa yang bisa kuperbuat, takdir pastilah menang."

Kesedihan Barirah sangat luar biasa, tetapi Allah telah mempersiapkan satu hal untuk meringankan beban kesedihannya, yaitu dengan dibukanya pintu salah satu rumah istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Aisyah radliyallah 'anha. Barirah sering datang ke sana untuk membantu pekerjaan Ummul mukminin.

Barirah sangat menyukai 'Aisyah radliyallah 'anha, beliau menyambutnya dengan ramah dan memperlakukannya dengan baik. Pada akhirnya Barirah mau mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada bunda 'Aisyah tentang perasaannya terhadap suaminya, Mughits.

Ia berkata:"Demi Allah, aku dipaksa oleh keluargaku untuk menikah dengannya. Dalam hatiku tidak ada kecondongan (kecintaan) kepadanya, dan aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat."

Tetapi Bunda 'Aisyah memintanya untuk tetap bersabar dan ridla dengan takdirnya. Beliau menasihatkan: "Wahai Barirah! Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah dengan suamimu, sungguh ia adalah laki-laki shalih dan semoga Allah menghilangkan kegundahanmu dan menganugerahkan kecintaan kepada suamimu."

Berulang-ulang kali Barirah mengadu kepada bunda 'Aisyah dan berulang-ulang kali pula beliau menasihatkan supaya tetap bersabar dengan suaminya, berusaha terus untuk mencintainya dan ridla dengan bagian yang Allah tetapkan padanya. Barirah-pun berusaha melaksanakan nasihat bunda 'Aisyah, dan berusaha membuka hatinya untuk suaminya.

Setelah waktu berlalu cukup lama, ia terus mencobanya, tapi ia tetap tidak bisa, bahkan bertambahnya hari hanya menambah rasa benci kepada suaminya.

Barirah mengadu lagi kepada bunda 'Aisyah tentang suaminya, ia berkata: "Demi Allah wahai Ummul mukminin, sungguh hatiku ini sangat membenci Mughits, aku sudah berusaha mencintainya dan aku tetap tidak bisa. Aku tidak tahu apa yang bisa ku lakukan dalam hidup bersamanya."

'Aisyah pun menasihatinya: "Bersabarlah wahai Barirah, semoga Allah memberikan jalan keluar dari masalahmu ini."

"Demi Allah, aku tidak menginginkan dan tidak menyukainya, tapi apa yang bisa kuperbuat, takdir pastilah menang." senandung Barirah

Mughits amat merasa sedih dengan sikap istrinya, ia telah mencurahkan segala cintaannya kepada istrinya tapi ia membalasnya dengan kebencian yang besar. Dia meminta tolong kepada tuannya, Abu Ahmad, untuk menasihati istrinya supaya bersikap lembut kepadanya, tapi tidak juga membawa perubahan. Dia juga meminta bantuan pada keluarga Barirah, tapi mereka kurang meresponnya.

Pada suatu hari istri Abu Ahmad melihat Mughits sedang bersedih, lalu ia berusaha menghiburnya. Ia berkata: "Kenapa kamu ini wahai Mughits! Sepertinya kamu terlalu memikirkan Barirah, wanita selain dia kan banyak!!"

Mughits menjawab: "Tidak, demi Allah, wahai tuanku, aku tidak bisa membencinya dan tidak bisa mencintai wanita selainnya."

Tuannya berkata: "Kalau begitu bersabarlah, sampai ia melahirkan anakmu, semoga setelah itu hatinya mulai berubah dan bisa mencintaimu."

Mughits amat bahagia mendengarnya dan mulailah ia berhayal. "Tidak, demi Allah, wahai tuanku, aku tidak bisa membencinya dan tidak bisa mencintai wanita selainnya." Kata Mughits kepada tuannya.

Sebaliknya dengan Barirah, bertambahnya hari dan bergantinya siang dan malam, hanyalah menambah rasa benci terhadap suaminya, bahkan hal ini bertambah setelah ia melahirkan. Ia berangan-angan tidak pernah melahirkan seorang anak-pun dari Mughits.

Setelah berlalu beberapa tahun, datanglah hari yang ditunggu-tunggu, keluarga Barirah menyatakan mau memerdekakannya jika ia siap membayar sejumlah harta selama sembilan tahun. Barirah amat sangat senang mendengar berita ini, lalu bersegeralah ia menuju ke rumah bunda 'Aisyah mengabarkan bahwa keluarganya menawarkan mukatabah dengan sembilan awaq dalam waktu sembilan tahun. Setiap tahunnya satu 'uqiyah (12 dirham), maka ia meminta bantuan kepada 'Aisyah untuk membelinya. Ia berkata kepadanya: "Ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu wahai Ummul Mukminin, hilangkanlah kesusahanku maka Allah akan menghilangkan kesusahan Anda."

Lalu 'Aisyah tertawa dan berkata: “ Bergembiralah wahai Barirah, demi Allah beberapa hari ini aku ingin bertaqarrub kepada Allah dengan memerdekakan budak, dan tiada yang lebih aku senangi kecuali memerdekakanmu dan menghilangkan duka citamu. Kemarilah wahai Barirah, ambilah harta ini, timbanglah dan berikan sembilan awaq kepada tuanmu, lalu bayarlah sekaligus dan dirimu menjadi milikmu."

Barirah membawa uang itu kepada tuannya dan menyerahkannya sekaligus, lalu ia kembali kepada Sayyidah 'Aisyah, berterima kasih dan memujinya. Ia berkata kepada nya:"Al-Hamdulillah, wahai Ummul Mukminin, Allah telah menghilangkan duka citaku dan menyingkapkan kegundahanku, dan aku telah mendapatkan sesuatu yang besar dengan kesabaran."

Barirah juga menyampaikan kepadanya bahwa ia akan segera meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memisahkan dia dari Mughits.

Pada sore harinya, ia datang ke kamar Aisyah dan meminta izin bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia pun diizinkan. Lalu ia mengucapkan salam dan menyampaikan maksudnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. “Wahai Rasulullah, aku memohon, kiranya baginda sudi menceraikanku dari suamiku Mughits, aku sekarang telah merdeka sedangkan dia masih sebagai budak, aku sudah tidak kuat lagi hidup bersamanya. Tanyalah pada Ummu Abdillah, 'Aisyah. Pasti beliau akan memberitahukan bagaimana nasib hidupanku bersamanya."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum akan ucapan Barirah dan mengabulkan permintaannya. Lalu beliau mengutus seseorang untuk menyampaikan kabar berita ini kepada Mughits.

Ketika mendengar berita ini, Mughits langsung pingsan, ia dirundung kesedihan yang sangat luar biasa. Bumi yang luas ini terasa sempit dan seolah-olah nyawanya sudah pergi meninggalkan jasadnya.

Setelah mendapat berita tadi, Mughits selalu mengikuti Barirah, berlari-lari di belakangnya, sepanjang perjalanannya di lorong-lorong kota Madinah. Berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ia merayunya dengan kata-kata terindahnya, berbicara kepadanya dengan ucapan terhalusnya, tapi Barirah tidak sedikitpun terpengaruh.

Mughits meminta bantuan kepada siapa saja yang dikenalnya untuk berbicara kepada Barirah, tapi tidak juga membuahkan hasil.

Pada hari berikutnya, Mughits mengiba kepada Barirah dengan selalu berjalan dan mengikuti di belakangnya memasuki pasar kota Madinah sambil menangis sampai-sampai air matanya membasahi janggutnya, tapi hal itu juga tidak membuat luluh hati Barirah.

Mughits kembali mengiba kepada Barirah agar mau kembali kepadanya, sampai-sampai dia berjalan di belakangnya di sepanjang jalan Madinah dengan menangis hingga janggutnya basah oleh air matanya
Pemandangan ini membuat hati setiap orang yang menyaksikannya menjadi terenyuh, kasihan dan merasa sedih, di antaranya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika itu beliau bersama pamannya Abbas, berada di pasar Madinah. Lalu beliau berkata kepadanya:

"Hai Abbas, tidakkah engkau heran dengan cintanya Mughits kepada Barirah dan bencinya Barirah terhadap Mughits."

Abbas pun menjawab; "betul, Demi Dzat yang mengutusmu, sungguh urusan mereka sangat aneh."

Ketika Mughits melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia pun mendatangi beliau fsn meminta pertolongannya untuk menyampaikan kepada Barirah agar mau kembali kepadanya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa sedih melihat kondisi Mughits. Beliau tidak dapat berbuat apa-apa melainkan hanya bisa mengingatkan pihak istri seraya mengatakan, Lalu beliau memanggil Barirah dan bersabda kepadanya: "Wahai Barirah, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya ia adalah bapak dari anakmu, kalau seandainya kamu mau, ruju'lah kepadanya."

Barirah memahami perkataan Rasulullah itu, sehingga dia pun bertanya, "Apakah engkau menyuruhku?" Atau dengan kata lain, "Apakah ucapan itu engkau kehendaki sebagai perintah, sehingga aku harus mentaatinya?"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku hanya sekedar menawarkan, dan bukan sebagai keharusan atau paksaan."

Barirah pun menjawab: "Kalau begitu aku tidak merasa butuh kepadanya, aku tidak bisa hidup bersamanya, aku memilih sendiri."

Inilah kisah kehidupan Barirah dengan suaminya. Suaminya sangat mencintainya, tapi Barirah sangat membencinya. Ia mampu bersabar bersamanya dalam kurun waktu yang cukup lama dengan berangan-angan ingin berpisah dari suaminya.

Tidakkah para orang tua yang zhalim dan berbuat semaunya kepada puterinya mendengar petunjuk Rasulullah yang agung ini?

Islam telah melindungi kemanusiaan wanita, menjaga kehormatannya serta menjunjung tinggi keinginannya memilih laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya. Islam tidak memperkenankan seorang pun memaksa wanita untuk menikah dengan laki-laki yang tidak disukainya. Mengenai ini tidak ada dalil yang lebih tepat selain kisah Barirah, seorang budak Habasyi yang berada di bawah kekusaan Utbah bin Abi Lahab. Utbah memaksanya untuk menikah dengan budak laki-laki, yang bernama Mughits. Barirah tidak suka Mughits menjadi suaminya.

~.Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.~

3

Tentang Pria

Pria memang susah untuk di buat bahagia
Masalah-masalah yang timbul pada pria
Jika kamu memperlakukannya dengan baik,
Dia pikir kamu jatuh cinta kepadanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus,
Dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya,
Dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam,
Dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar daripada dia,
Dia akan kehilangan muka.
Jika dia yang lebih pintar,
Dia hebat

Jika kamu tidak cinta padanya,
dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya,
dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.

Jika kamu beritahu dia masalahmu,
dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak,
dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.

Jika kamu cerewet pada dia,
kamu seperti seorang pengasuh baginya.
Tapi jika dia yang cerewet pada kamu,
itu karena dia perhatian.

Jika kamu langgar janji kamu,
kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkar janjinya,
dia melakukannya karena terpaksa.

Jika kamu merokok,
kamu adalah cewek liar.
Kalau dia merokok,
dia adalah seorang gentleman.

Jika kamu menyakitinya,
Kamu sangat kejam.
tapi kalau dia yang menyakitimu,
itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia!!!!

tulisan ini saya copas dari Fb salah satu teman di friend Fb gw, karna gw rasa asik juga untuk di baca, meski sempat nahan tawa, tapi oke lah...
selamat untuk kaum pria...!!

0

Memungut Kembali Puing-Puing Semangat Yang Hilang




setiap periistiwa di jagat raya ini adalah potongan2 mozaik, terserak di sana sini. tersebar dalam rentang waktu dan ruang2. namun perlahan iya akan bersatu membentuk sosok seperti antoni gaudi, mozaik2 itu akan membangun dirimu dewasa nanti. lalu apapun yang kau kerjakan dalam hidup ini akan bergema dalam keabadian. " maka.. berkelanalah di muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu"

(andrea Hirata )

kaum muda yang kita butuhkan adalah orang2 yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah di impikan siapapun. (John F. Kennedy)

orang2 bisa saja mengenangku sebagai "si naif yang hipokrit" tapi aku tak ingin mengenang diriku sendiri sebagai seorang oportunis. bukankah sejarah pribadi tergantung bagaimana kita membuatnya ?

(andrea Hirata )

be not angry that you can not make other as you wish them to be, since you can not make yourself as you wish to be.

(Thomas a Kempis )

kemanapun tempat telah kau tempuh,bagaimanapun manis perkataanmu, Apapun yang telah kau capai dan dengan siapapun kau berhubungan tapi kau tetapkan seorang " TINA" yang tak bisa kau basuh2...


>> dari diary lusuh yang sekian lama tersimpan <<<

0

Untukmu Sahabatku



Dalam kesunyian penuh kisah tentang kita

Dalam bayang semu, Engkau datang

membawa harapan menggurai senyuman

Esok akan datang, dan kabut akan menghilang

kau yakinkan aku dunia ini indah

hingga tiada duka, walau jarak membentang...

namun kita selalu ada

jangan anggap aku orang lain, karna aku adalah dirimu, saudaramu,sahabatmu...

dan bila dunia menggoda...

kita saling ingatkan langkah untuk kembali kepadaNya

sahabat...

aku punya seribu cerita tentang yang lain, tapi aku gak akan pernah kehabisan cerita tentang kita

semoga kita masih bisa selalu berbagi meski Tuhan sudah punya episode berbeda untuk jalan kita

0

Cawan Hikmah

Angin bertiup sepoi-sepoi. udara terasa sangat dingin, aktifitas yang sangat membosankan. setelah siang tadi tertidur lelap karna sakit yang menyerang kepala dan perutku. ku buka buku diary pelan2 lalu ku ukir satu demi satu kata tuk menciptakan kalimat hikmah hari ini.

online...!!! ada seruan sms dari handphoneku. “temanku, tepatnya sahabatku lagi mebutuhkan aku” gumamku dalam hati. dengan tanggap ku gapai laptop keciku dan mulai Online.
"tin... semua salahku, salahku tin..!!! kenapa aku harus menjanjikan dia banyak hal. kenapa aku gak bisa memilikinya? kenapa aku gak bisa berusaha tuk mendapatkannya? kenapa tin? dulu aku pernah bilang bahwa ada dua wanita yang yang sangat aku cintai dan sayangi. yang pertama adalah ibuku, dan yang ke2 adalah "dianti". "

begitulah tanggapnya dia berbicara ketika kita mulai berkomunikasi lewat yahoo mesengger. Hanya rentetan kata2 penyalahan terhadap diri sendiri yang aktiv.
" sudahlah bro... ambil hikmah dari semua ini, insya'Allah ini jalan yang terbaik yang di berikan Allah untukmu dan untuknya. dalam masa penantian apapun bisa terjadi."
aku berusaha sedikit saja menasehatinya. mereka berdua adalah sahabat dekatku di pondok. dan aku tau persis tentang hubugan mereka. saat ini aku memang tidak tau apa yang harus aku lakukan. mereka yang saling mencintai, tapi tidak bisa saling memliki.

Subhanalloh...
Allah sudah menunjukkan tanda2 kebesaranNya. sedekat apapun hubungan kita dengan seseorang dalam arti (pacaran) tidak bisa juga bersama dalam satu atap. tapi orang yang baru saja kita kenal, bahkan tak pernah terfikir untuk kita memilikinya bisa menjadi pendamping hidup kita.

Subhanalloh...
ini merupakan teka-teki Tuhan kepada Hambanya, Jodoh, Rizki, Mati itu ada di tanganNya. semoga kita termasuk hamba yang bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Dan semoga kita termasuk orang2 yang selalu melandaskan cinta kepada Makhluk atas dasar cinta kepada sang Kholik. Amin.


Buat k dianti : semoga Allah meridhoi pernikahan kalian. Dan menjadi istri yang baik buat suami, solihah,muti’ah,mujahidah fi sabililah. Dan semoga rumah tangga kalian menjadi sakinah, mawaddah,wa rohmah.

Buat k yan : ini adalah ketentuan Allah untuk hambanya. Sabar… Allah juga sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu. Ambil hikmah dari semua ini.


Kairo 02 september 2009


ya Allah...jangan biarkan kami menanggalkan jilbab hati kami...

0

Tasbih Cinta

Ku tarik nafas dalam-dalam untuk ku hembuskan, terasa begitu sesak dan sakit. Ku pandangi diary yang semakin lama semakin lusuh kutulisi, tapi iya tak pernah bosan mendengar keluh kesahku. Kali ini dengan bersimbah airmata aku bersujud pada sang kuasa, bukan meratapi nasib yang terasa semakin membebani, tapi tuk menahan Rasa yang semakin bergejolak hebat.

Mungkin ini konsekuensi dari apa yang sudah menjadi pilihanku, resiko atas jalan apa yang sudah aku ambil. sakit, pedih, serasa ada luka yang begitu menyayat hati.
Sekian lama ku simpan rasa itu dalam-dalam, jauh di pojok hatiku, karna selalu mengingat janji yang pernah terucap dari hatiku waktu itu, bukan hanya janji kotor lidah, tapi etika nurani yang tak bisa aku pungkiri.

Sekarang… jauh dari keramain jiwa aku bersimpuh berharap ampunan kepada sang Penguasa, yang kuasa membolak balikkan hati hambanya, yang kuasa memporak-porandakan rasa yang menggeluti nurani abdinya, yang kuasa mengubah jalan hidup manusia.
Sekarang…. Jauh dari keramaian masa aku berlutut memohon harap, agar sang Pencipta memberi senyuman terindahNya untukku lebih bersyukur atas nikmat iman yang masih tersisa. Aku ingin menyambung lidah- lidah keluku yang patah, aku tidak ingin membiarkan syair rasaku bungkam, aku ingin memungut kembali puing-puing cintaku dengan kebesaranMu.

Hari ini, aku menyadari bahwa betapa aku tak bisa berbuat apa-apa tanpaMu. Engkau menunjukkan kuasaMu lewat hambaMu. Engkau membuka mataku dengan perantara perasaan yang begitu lembut yang Kau taruh diruang hatiku.
Ku katakan… bahwa aku mencintainya karnaMu.
dan kehilangannya merupakan kehendakMu...





11 oktober 2009