0

Cemburu 2

Kau
pernah memujanya..mungkin tanpa kau sadari
Dalam bahasa abstrakmu tak mampu
kau ingkari kagum mu
Dan
ku hanya terdiam..menyadari kelumit
ingin mu
Yang tak mungkin kau rengkuh…

Dan
ku tak ingin menjadi angin yang membelai mu
Yang menawarkan pengganti
asa angan di masa mu dulu
Aku ingin ku tau bahwa kau ada..
Ku ingin kau tau bahwa aku ada

Menelusuri
tapak langkahmu
Yang walaupun berhias
kelopak-kelopak bunga yang menghitam
Tapi tetap ku jumput dan
kurangkai..
Dalam bejana berhias tanya….

Ambil
tangan ku..letakkan di jantungmu
Aku
cermin mu
Dan jangan kau palingkan muka
kearah dinding tak berterawang itu
Sentuh hatiku..seluruh asa putih
ini punyamu

Aku
telah jauh berlari
Memunggungi cerita penuh coretan
dan tak hendak berpaling
Tapi langkahku berat menuju ke
arahmu walau ku tau kau disana menunggu
Ulurkan tanganmu..tangkap
asaku..bawa aku berlari dari bayang semu

Sentakkan hatiku..
Teriakkan di relungku
Ku tak mampu menepis ragu ini
aku terpalung cemburu

0

Cemburu 1

Aku cemburu,

Karna sinar rembulan

telah mendahuluiku

tuk memilikimu

Aku cemburu,

Karna kesunyian ini

Telah mendahuluiku tuk

bercengkerama denganmu

Aku cemburu,

Karna desiran angin

Telah mendahuluiku

Tuk selimuti hatimu

dengan sejuta raja’ku

Dan aku cemburu,

Mengapa semua mendahuluiku?

0

Engkau Dimana Tuhan.... (part 1)

Alunan lagu celine dion " because you love me" membangunkan aku dari lelapku. Akupun terbangun hendak meraih handphoneku dan mematikan alarm yang sudah sejak tadi berbunyi. Tapi mata ini seakan enggan untuk terbuka, kulirik jam tangan unguku " hhhh… baru jam dua" ucapku lirih seraya memanjakan mataku hingga menerobos terbang menuju dunia tanpa batas.

lalu tepat pukul 03:15 aku terbangun kembali dengan deringan handphoneku "because you love me", lagi-lagi nyonya celine dion ini membangunkanku. dan dengan mata yang masih tertutup aku meraih handphoneku. Kubuka kunci handphoneku dan mngetik beberapa nomor rahasia kode handphoneku. " gak ada sms" bathinku.

ingin sekali rasanya setiap kali terbangun seperti ini aku juga membangunkannya, lalu melaksanak solat bersama, namun... ahh...mngkin saja dy belum tidur, atau mungkin saja dy baru tidur, atau mungkin saja disana terlalu dingin, atau.... masih banyak lagi kemungkinan2 yang aku fikirkan dan akhirnya membuatku mengrungkan niat untuk membangunkannya. (huuffhhh.... betapa Egoisnya aku ) :( .

Lalu Aku bangkit dari kasur mungilku dan membuka selimutku, kuraih gayung di kamar mandi lalu berwhudu. Dengan perasaan gembira, aku berharap malam ini bisa berkomunkasi langsung dengan Rabb ku. Kemudian…

"allahu akbar…"

Takbir pertama solat tahajjud. Fikiranku melayang entah kemana. Tertatih mencari setitik cahaya yang mampu mengobati rasa rinduku yang sudah memuncak .

"Engkau dimana Tuhan…"

Berulang kali kata itu terucap dari lidah kotorku. Aku ingin bertemu dengan Dzat yang mnciptakan aku. Ibu dari segala ibu.

Tapi aku tak menemukanNya malam ini, mungkin esok,lusa, atau entah kapan… meski Ia begitu dekat sedekat urat nadi,karna aku tidak ingin kedatanganNya hanya lewat perasaan, tapi lewat rasa. mungkinkah karna aku begitu kotor? hina? tidak... aku menepis fikiranku, Ia akan tetap merangkulku apapun adanya aku.

Malam berikutnya aku kembali terbangun, dan bangkit seolah merasa terpanggil dengan deringan handphoneku, kuraih kembali sajadah merahku dan mengambil kain putih untuk menutupi auratku menghadapNya.

" inna solatii wa nusukii wa mahyaya wa mamatii lillahi Robbil Alamin"

Sungguh…begitu dalam janji yang terungkap itu. " sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah semata". Butiran kristal itu mengalir bak air sungai yang berlomba-lomba unjuk kebolehan . Aku tak kuasa menahannya, berjuta masalah lenyap seketika, meluluh lantakkan semua harapan, memporak-porandakan segenap rasa yang ada. Kemudian Kualaunkan dengan indah ayat-ayatnyaNya beraharap malam ini bisa bersua dalam limpahan Maha KasihNya.
Terimalah Sujudku Malam ini....

Engkau dimana Tuhan…

(to be continue...)

0

cairo,20 desember 2010 11:42 am

Bismillah…

" kalo seandainya aku cantik, kemudian tinggi.. apa kau mau memperjuangkan aku? Ohh… I don’t think so "

Selalu saja kata hati yang tak menentu, teringat2 kembali percakapan baik dan buruknya hati ini.

Sungguh.. aku hanya ingin mengungkapkannya lewat tulisan ini, tak peduli ada atau tidak ada yang baca. Karna aku akan selalu menyimannya rapat di Blog jelek ini.

Finally… entah kenapa hatiku terasa "plong banget setelah semalaman bersamanya, dy menemaniku dengan penuh kesabarannya, bercerita tentang banyak hal, dengan suasana yang lumayan nyaman.

Aku… entah sampai kapan aku akan menyimpan semua rasa ini sendiri, sampai kapan aku akan terus keep survive dengan semua ini. Tak ada timbal balik yang seimbang, tak ada ….. ohh… sudahlah… lagian aku juga tidak mempermasalahkan hal itu. Cukuplah…

Trus.. kenapa aku harus protes? Bukannya aku bisa terima dengan keadaan ini? Bkannya aku baik2 aja selagi dy selalu ada buat aku? Bkannya aku sudah cukupp bahagia dengan adanya dy? Trus sebenernya sekarang apa sie yang aku iinginkan? Sungguh aku sendiri tak tau sebenernya apa yang aku ingnkan.

Atau… aku memang meginginkannya? Atau… aku memang mencintainya? Oh.. tidak… aku rasa ini memang sangat terlalu cepat ntuk mengatakan cinta. Aku takut ini hanya nafsku saja untuk mencintai.

Tuhan…

Kenapa dengan hatiku? Kenapa dengan perasaanku? Kenapa malah aku sendiri yang tak bisa mendefinisikan apa yang aku rasakan.

Sudahlah….

Mencintainya sungguh sangat beresiko.
Perbedaan ruang dan waktu mungkin bisa saja membuatnya lupa denganku, bergaul dengan khlayak banyak mungkin akan membatnya tidak mengingatku lagi, kesibukannya mungkin akan membuatnya sudah tidak mengenalku lagi.

Aku tidak cantik, aku tidak tinggi, aku tidak…. Banyak lagii ternyata kekuranganku.
Tapi sudahlah…. Ini adalah anugrah Tuhan yang harus aku syukuri, kalo mungkin Bukan dy.. aku yakin ada yang lebih baik dari dy. Tapi… kenapa tiba2 aku menginginkannya…. 

Sungguh…. Aku memintanya padaMu Tuhan… karna hatiNya milikMu….

0

13 Desember 2010

Kembali lagi kedua naluri ku berdebat hebat. Kira2 begini…:

Sisi buruk : ah… dy sudah berubah total, paling juga dy bosan sama aku. Ato sudah punya yang baru, yang lebih nyaman untuknya berbagi. Paling sekarang aku sudah tdak ada apa2nya lagi untuknya.. sudahlah… jangan ingat2 dy lagi. Karna belum tentu dy juga mengingatmu. Tak perlu menghabiskan waktumu untuknya, karna semuanya akan sia2 saja. Buktinya… dy sudah jarang sekali menghubungimu. Paling2 kalo dy butuh kamu saja baru dweh dy nongol.

Sisi baik : bukan… mungkin dy sibuk dan belum sempat menghubungimu,ato mungkin inilah persahabatan yang wajar menurutnya. Lagian kalian hanya sebatas teman, kamu harus ingat itu. Tidak lebih dari itu, jangan terlalu menggunakan perasaan burukmu, karna kamu tau, dy berhak atas dirinya. Kamu bukan siapa2, hanya sabahabat, dan kamu sama sekali tidak berhak membatas2i dy. Keep on possitive, itu akan lebih membuatmu tenang. Katanya percaya…. Kok sekarang malah jadi ragu ?? bersujud…!!! Hanya itu yang bisa membuatmu Tenang. 

Sebenernya banyak lagi pembicaraan antara kedua bathinku, Bergejolak… yah… mungkin itu yang terjadi saat ini, tapi aku sendiri tak bisa memastikan hal itu. Yang aku tau saat hanya perasaanku saja yang tak enak. Dan selalu kuharap, dy baik2 saja.

Sebentar lagi ujiyan, rasanya tak ada motivasi. Atau aku sendiri yang belum bisa mengundang emosiku untuk Fokus, semoga saja begitu.. agar aku tidak selalu menyalahkan orang atas kegagalanku.

Sudahlah…

Sekarang ini adalah saat dimana aku harus fokus dengan ujiyanku, bukan dengan hal yang gak penting seperti itu. Tapi…. Kenapa bagiku itu tiba2 penting? Apa dy penting buatku? Apa dy berarti bagiku? Ohhh tidakk…. Aku tak akan pastikan kalo aku bener2 jatuh cinta, kenapa harus sekarang? Ato kenapa harus dengan dy? Sungguh aku sama sekali tidak bisa membayangkan hal ini terjadi.

Sumpah aku sama sekali tidak menginginkan rasa ini, dy datang begitu saja masuk melalui pori2ku, lalu perlahan mengalir dalam darahku, hingga jantungku mampu memompanya dengan begitu dahsyat.

Ohh… ternyata aku jatuh cinta. Ternyata rasa itu adalah cemburu, tapi tidak… aku tidak boleh mencintainya. Tidak boleh..!!!

"kenapa tidak ??" seolah rasaku protes.

Karna aku…… karna aku…. Karna aku…..
Cukupp…!!!! Aku sudah berjanji untuk tidak mengeluaran airmata, tidak untuk kesedihan, tapi………

Terlambat....!!! terlanjur, semuanya sudah terlanjur…. Airmataku terlanjur jatuh, yah… ternyata aku menangis lagi… hanya membendung perasaanku.

Ok…

Aku akan menangis malam ini. Sepuasnya…. Agar esok tak lagi kuteteskan airmata ini.
Aku menyayanginya…. Ok…tidak bisa di tawar lagi. Titik.