0

Kontaminasi Ummat Terhadap Syubhat didalam Tauhid


BEDAH BUKU “syarhu KASYFU-AS- SYUBHAT “
Karya : Imam Muhammad Bin Abdul Wahhab

Muqoddimah

Islam pada dasarnya adalah agama yang relevan terhadap segala bentuk struktur yang mengatur kehidupan manusia ,namun Sejarah umat manusia selalu dibubuhi dengan pola pandang dan pikir yang berbeda, dibayang-bayangi kehidupan heterogen, dan "terpetak-petak" dalam beragam kelompok. Pola pandang tersebut dipengaruhi oleh spirit yang mendorong untuk hidup harmonis, sejahtera dan bahagia, apakah spirit itu didasarkan pada spirit keagamaan, ideologi, adat istiadat dan kebiasaan atau disiplin sistematik yang dominan. Keberagaman itu semakin beraneka ketika aturan-aturan manusia berubah dan muncul aturan baru dari generasi ke genarasi, ditambah dengan berbagai paradoks dan benturan sejarah yang dilahirkan. Itulah penyebab munculnya berbagai Human problem yang dirasakan setiap orang. Oleh karenanya manusia membutuhkan undang-undang, aturan-aturan, dan ketentuan-ketentuan abadi yang harus dipatuhi sehingga dapat keluar dari kemelut yang kian kompleks, dengan harapan "kebahagiaan" dapat menjadi sahabat karib manusia dalam menjalani bahtera kehidupan ini.
Adapun paradigma yang terjadi belum menemukan asas tunggal untuk menyelesaikan permasalahan dan perpecahan ummat di era yang antara ijtihad dan tajdid, khususnya dalam segi pemahaman dan solusi untuk menggapai kemaslahatan ummat sehingga tidak terjadi perbedaan internal di dalam islam itu sendiri.
Tauhid memang merupakan hal yang sangat penting,para Rasul diutus untuk mendakwahkan tauhid. Bahkan Allah SWT mengharamkan masuk syurga orang yang mati dalam keadaan musyrik.tanpa tauhid manusia hilang pelita dalam hidup, namun yang perlu di sayangkan adalah adanya penghukuman kafir terhadap orang yang sudah bertauhid bahkan menyamakan mereka dengan kaum musyrik zaman jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Tentang isi Buku kasyfu-s-Syubhat :

Adapun buku kasyfu-s-syubhat ini adalah risalah ilmiyah yang di tulis oleh syeikh Abdul wahhab yang pembahasannya hanya berbentuk risalah yang di kumpulkan dalam 1 buku saja.
Kasyfu-s-syubhat dan Bahasannya.
Pembahasan yang di kemukakan dalam pembahasan kasyfu as syubhat adalah :

1.pembahasan yang mendasar sekali dalam tauhid di antaranya :

A. Definisi tauhid,dan Rasul yang pertama kali menyebarkan tauhid yaitu Nabi Nuh AS,serta definisi dari kata-kata al ghuluwu ( melampaui batas) dalam tauhid, yang di lakukan oleh ummat pada zaman nabi nuh AS yang mengagungkan orang yang terpandang di zamannya seperti waddan,syuwa’,yaguts, ya’uq,dan nasr,dan keterkaitannya dengan yang di lakukan oleh ummat nabi Muhammad SAW,dalam penghormatannya terhadap nabi SAW dan para sholihin.

B. Komdemnasi Takfiry (menghukumi kafir ) yang di ungkapkan oleh Abdul wahhab kepada yang bertawassul dengan ulama’ sholeh dan dengan nabi sekalipun dan menghukumi musyrik bagi yang bertabarruk, istighoshah dan semacamnya.

C. Penghalalan /pembolehan untuk menumpahkan darah kaum muslimin yang di anggap telah munafiq dan murtad padahal belum ada syarat mutlak yang menjadikan mereka murtad.dan berlandaskan dengan dalil-dalil dari ayat alqur’an yang mereka belum mengetahui asbabun nuzul dari ayat al-qur’an itu sendiri,serta mengemukakan dalil pembolehan pembunuhan berlandaskan :

1) Pembunuhan yang di lakukan oleh sahabat Nabi SAW terhadap Bani Hanifah
2) Pembakaran yang di lakukan oleh sayyidina Ali Bin Abi Tholib RA,sebagaimana yang tercantum dalam hadits ( shohih Bukhori kitab;al-jihad Bab;la yu’adzzabu bi’adzabillah hal : 3017)
3) Pembunuhan yang terjadi pada bani ‘Ubaid al-Qoddah,yang belum jelas apakah karna unsur politik ataukah unsur agama.

D. Pengharaman dalama Tawassul,Tabarruk,istighosah dan tasyfie’ ( permintaan syafaa’at) dan sebagainya yang menurut Abdul Wahhab itu adalah perkara kemusyrikan seperti kesyirikan yang dilakukan oleh musyrikin dahulu,bahkan kesyirikan zaman sekarang lebih parah dari kesyirikan orang yang terdahulu.karna kesyirikan menurut beliau adalah bukan hanya menyembah berhala saja tapi bertawassul dan semacamnya adalah bentuk kesyirikan.

E. Pemurnian makna dan definisi dari kalimah tauhid “ Lailaha-illa-llah” dan menghukumi pemurtadan dalam “ Babu hukmi-ar-riddah” karna melafalkan kalimat tauhid oleh lisan bukan dengan hati,ataupun mengucapkan kalimat tauhid dengan cara senda gurau.dsb.


ABDUL WAHHAB Berkata “ Musyrikin zaman sekarang lebih parah kesyirikannya dari musyrikin yang terdahulu “dengan alasan :

1. Orang-orang musyrikin terdahulu tidakk syirik ,mereka berdo’a kepada Allah secara ikhlas ketika mereka ditimpa bahaya,akan tetapi mereka berbuat kesyirikan ketika mereka dalam keadaan senang,sedang orang-orang musyrik zaman sekarang,mereka terus menerus malakukan perbuatan syirik,baik dalam bahaya maupun ketika sedang senang.

2. Orang-orang musyrikin terdahulu berdo’a kepada allah lewat para orang yang dekat dan mempunyai derajat di sisi Allah baik dari para Nabi,maupun para Wali Allah dan malaikat,sedang orang –orang musyrikin di zaman kita sekarang mereka berdoa’a kepada Allah lewat orang yang fasiq dan dari para pembuat dosa.

Demikianlah sekilas isi dari buku Kasfu-s-Syubhat yang tidak mungkin di terangkan semuanya di dalam tulisan yang singkat ini,bagi siapa saja yang ingin mengetahui secara lebih jelas dan detail tentunya harus membuka dan menela’ah kepada kitabnya langsung.sebenarnya pembahasan dan apa yang ada pada kitab kasyfu-s-syubhat dalam segi pemurnian aqidah sangatlah sulit untuk kita betul memurnikan aqidah,maka oleh karena itu kita butuh filter untuk menyaring dari pemahaman yang bersifat kontradiksi ini dengan membuka kitab-kitab yang ada komparasi ikhtilaf dan alasan-alasanya sehingga kita tidak mudah untuk terisolasi dan mudah mengumbar kata-kata takfiry dan semacamnya.adapun atas segala macam kekurangan yang ada pada tulisan ini kami harapkan dandemi kebaikan kita bersama untuk mendatangkan yang lebih baik …wallahu a’lamu bissowab.

0 comments:

Post a Comment