0

13 Desember 2010

Kembali lagi kedua naluri ku berdebat hebat. Kira2 begini…:

Sisi buruk : ah… dy sudah berubah total, paling juga dy bosan sama aku. Ato sudah punya yang baru, yang lebih nyaman untuknya berbagi. Paling sekarang aku sudah tdak ada apa2nya lagi untuknya.. sudahlah… jangan ingat2 dy lagi. Karna belum tentu dy juga mengingatmu. Tak perlu menghabiskan waktumu untuknya, karna semuanya akan sia2 saja. Buktinya… dy sudah jarang sekali menghubungimu. Paling2 kalo dy butuh kamu saja baru dweh dy nongol.

Sisi baik : bukan… mungkin dy sibuk dan belum sempat menghubungimu,ato mungkin inilah persahabatan yang wajar menurutnya. Lagian kalian hanya sebatas teman, kamu harus ingat itu. Tidak lebih dari itu, jangan terlalu menggunakan perasaan burukmu, karna kamu tau, dy berhak atas dirinya. Kamu bukan siapa2, hanya sabahabat, dan kamu sama sekali tidak berhak membatas2i dy. Keep on possitive, itu akan lebih membuatmu tenang. Katanya percaya…. Kok sekarang malah jadi ragu ?? bersujud…!!! Hanya itu yang bisa membuatmu Tenang. 

Sebenernya banyak lagi pembicaraan antara kedua bathinku, Bergejolak… yah… mungkin itu yang terjadi saat ini, tapi aku sendiri tak bisa memastikan hal itu. Yang aku tau saat hanya perasaanku saja yang tak enak. Dan selalu kuharap, dy baik2 saja.

Sebentar lagi ujiyan, rasanya tak ada motivasi. Atau aku sendiri yang belum bisa mengundang emosiku untuk Fokus, semoga saja begitu.. agar aku tidak selalu menyalahkan orang atas kegagalanku.

Sudahlah…

Sekarang ini adalah saat dimana aku harus fokus dengan ujiyanku, bukan dengan hal yang gak penting seperti itu. Tapi…. Kenapa bagiku itu tiba2 penting? Apa dy penting buatku? Apa dy berarti bagiku? Ohhh tidakk…. Aku tak akan pastikan kalo aku bener2 jatuh cinta, kenapa harus sekarang? Ato kenapa harus dengan dy? Sungguh aku sama sekali tidak bisa membayangkan hal ini terjadi.

Sumpah aku sama sekali tidak menginginkan rasa ini, dy datang begitu saja masuk melalui pori2ku, lalu perlahan mengalir dalam darahku, hingga jantungku mampu memompanya dengan begitu dahsyat.

Ohh… ternyata aku jatuh cinta. Ternyata rasa itu adalah cemburu, tapi tidak… aku tidak boleh mencintainya. Tidak boleh..!!!

"kenapa tidak ??" seolah rasaku protes.

Karna aku…… karna aku…. Karna aku…..
Cukupp…!!!! Aku sudah berjanji untuk tidak mengeluaran airmata, tidak untuk kesedihan, tapi………

Terlambat....!!! terlanjur, semuanya sudah terlanjur…. Airmataku terlanjur jatuh, yah… ternyata aku menangis lagi… hanya membendung perasaanku.

Ok…

Aku akan menangis malam ini. Sepuasnya…. Agar esok tak lagi kuteteskan airmata ini.
Aku menyayanginya…. Ok…tidak bisa di tawar lagi. Titik.

0 comments:

Post a Comment